PLIK NANGGULAN 2 - SHOWROOM PETANI & UMKM KULON PROGO

PLIK NANGGULAN 2 MELAYANI:INTERNET-SALES-SERVICE-TRAINING-CONTENT DEVELOPMENT-SHOWROOM PETANI DAN UMKM UNTUK JASA PELAYANAN HUBUNGI PLIK NANGGULAN 2 DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO DIY 55671-BERSAMA KITA MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT

Monday 30 September 2013

Fasilitas Hotspot Cleon kini hadir di Plik Nanggulan 2


Untuk meningkatkan penetrasi dan kapasitas dan jangkauan pemanfaatan internet Plik Nanggulan 2 menambah fasiltas Hotspot Berbayar dengan jaminan bandwith 1-1,2 Mb per accaunt yang merupakan salah satu program pengembangan kemitraan Plik dengan PT Sims/JMN.
Cleon”Internet Access merupakan salah satu produk dari Joga Medianet untuk melayani para pengguna internet personal yang tidak terikat dengan biaya bulanan serta perangkat yang mahal.
Keunggulan
  • Dapat diakses dimana saja selama dalam jaringan Jogja Medianet
  • Kecepatan Up to 1 mbps
  • Registrasi dan pengisian ulang voucher sangat mudah
  • Adanya informasi dalam penggunaan internet
  • Dapat diakses menggunakan Laptop, Tablet maupun pada computer Dekstop
  • Kemudahan akses jejaring, youtube dan konten akamai yang lain
  • Free Akses kontent Jogja Medianet
  • Support dalam penanganan keluhan 24 jam
  • Tidak membutuhkan modem

Saturday 28 September 2013

KULON PROGO EKSPO 2013 RESMI DI BUKA WAKIL BUPATI KULON NPROGO

Berbeda dengan tahun-tahun lalu, Manunggal Fair tahun ini diberi nama Kulon Progo Expo untuk menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Sebagaimana Manuggal Fair yang tiap tahun diselenggarakan oleh Pemda Kulon Progo, Kulon Progo Expo 2013 (KE 2013) ini menampilkan informasi keberhasilan pembangunan daerah dan berbagai potensi masyarakat Kulon Progo. Namun untuk tahun ini penyelenggaraan eksibisi ini diserahkan kepada Perumda Aneka Usaha. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan lebih memberdayakan Perumda Aneka Usaha dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.
Kegiatan KE 2013 bertema "Prestasi Kulon Progo Untuk Indonesia", dengan peserta dari Dinas/instansi Pemkab Kulon Progo, Ormas, perusahaan swasta, seniman dan sponsor. Sebagaimana tahun lalu, KE 2013 diselenggarakan sekitar di Alun-Alun Wates dari tanggal 27 September hingga 6 Oktober 2013.
Menurut Rudy Widiatmoko, S.Sos, Ketua Penyelenggara Kulon Progo Expo (Manunggal Fair 2013), panitia telah menyediakan 257 stand yang terdiri dari 24 stand Kelas Utama, 138 stand Kelas Bisnis, 38 stand Kelas Ekonomi dan 57 stand SKPD. Di depan tamu undangan, Rudy mengajak untuk mendukung Semangat Gerakan Gotong Royong Rakyat Bersatu atau biasanya disebut Gentong Rembes.
Kulon Progo Ekspo 2013 dibuka oleh Wakil Bupati Kulon Progo yang ditandai dengan pemukulan gong di depan pintu masuk sebelah selatan, depan Kantor Pemkab Kulon Progo, Jumat (27/9). Usai pembukaan, tamu undangan yang terdiri dari Forkopimda, SKPD, pimpinan BUMD dan masyarakat umum diberikan sajian kesenian tari berjudul 'Manggala', yang menggambarkan ksatria pembela rakyat kecil hingga bisa hidup sejahtera dengan Gerakan Bela dan Beli Kulon Progo.
Sutedjo berharap event ini tetap dapat dijadikan media edukasi, informasi, promosi, transaksi, dan interaksi, serta sebagai media hiburan yang murah dan meriah, sehingga masyarakat tetap dapat mengunjungi dan menikmati event ini secara nyaman, aman, tertib serta merasa terhibur.
"Tema yang diangkat pada event kali ini yakni : “Prestasi Kulon Progo untuk Indonesia”, serta dengan menggelorakan semangat Gerakan Gotong Royong Rakyat Bersatu (Gentong Rembes), agar dapat menjadi daya ungkit bagi masyarakat yang telah merasa mampu dapat memberikan kepeduliannya dengan membantu masyarakat yang masih membutuhkan, sehingga pencapaian kesejahteraan dan percepatan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo dapat direalisasikan secepatnya," kata Wabup.
Kepada PD Aneka Usaha, Wabup mengucapkan selamat karena telah menyelenggarakan Kulon Progo Ekspo dalam rangka Manunggal Fair, juga kepada para peserta yang telah berpartisipasi. Wabup mengajak untuk mensukseskan  event ini sebagai media peningkatan wawasan, pengetahuan, sekaligus sebagai media upaya peningkatan kesejahteraan. Diharapkan event ini membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo. Kepada Perusahaan Daerah Aneka Usaha Wabup meminta agar bisa mengembangkan usaha bukan hanya pada bidang-bidang yang selama ini dikelola, namun juga dapat membuka bidang lain yang masih memiliki peluang besar dalam bidang ekonomi, sehingga kedepan mampu berpartisipasi lebih besar dalam membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo dalam mengatasi pengangguran, kemiskinan, dan permasalahan yang lainnya untuk mewujudkan Kulon Progo the Jewel of Jawa.

Sumber : kulonprogokab.go.id

Friday 13 September 2013

AKUSO 2013


AKUSO 2013 merupakan singkatan dari Ajang Kreatifitas USO 2013. Dalam rangka memberikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat yang peduli terhadap program ini, pemerintah melalui Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) – Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Ajang Kreatifitas USO (AKUSO) 2013.
Ajang Kreatifitas USO (AKUSO) 2013 ini akan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengekspresikan kemampuan dan keahlian seni-nya melalui beberapa lomba yang diselenggarakan. Disamping itu, Kreatifitas dan inovasi operator PLIK dalam memanfaatkan layanan PLIK yang tersedia juga akan mendapatkan apresiasi tersendiri dalam kompetisi yang disediakan khusus untuk operator PLIK.
Siapa yang menjadi Nominasi
Setiap masyarakat boleh mengikuti lomba tersebut baik mewakili pribadi maupun secara kelompok. - -  - Kegiatan apa yang dimaksudkan, apa contohnya?
Ajang Kreatifitas USO (AKUSO) 2013 dibagi menjadi 3 kriteria lomba, yaitu :
  1. Lomba Film Dokumenter,
  2. Lomba Pembuatan Jingle,
  3. Lomba Apresiasi PLIK (untuk operator PLIK).
Lomba Film Dokumenter dan Lomba Pembuatan Jingle terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat umum, Mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya.
Syarat-syarat mengikuti lomba
Mengisi dengan lengkap formulir pendaftaran yang tersedia di situs www.akuso2013.info
Kriteria Penilaian

Apakah satu orang bisa menominasikan lebih dari satu peserta?
Peserta diperbolehkan untuk mengikuti lebih dari satu lomba ataupun mengirimkan hasil karyanya lebih dari satu untuk setiap kategori yang diikuti.
Bagaimana cara berpartisipasi?
Mendaftar ke situs www.akuso2013.info



Sumber : www.akuso2013.info

Friday 6 September 2013

PROFESOR INDONESIA PENEMU JARINGAN 4G YANG MENDUNIA


Istilah jaringan dalam dunia komunikasi dewasa ini. Antara lain AMPS, GPRS, EDGE, 2.5G, 3G, 3.5G dan yang terbaru adalah 4G yang diklaim menjadi jaringan dengan transmisi data tercepat untuk saat ini. Prof. Dr. Khoirul Anwar, merupakan seorang ilmuwan top di Jepang yang berasal dari Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dimana telah memegang dua hak paten penting di bidang telekomunikasi. Khoirul adalah lulusan Jurusan Elektro, Institut Teknologi Bandung dengan cumlaude di tahun 2000. Meraih gelar master dan doktor dari Nara Institute Science and Technology ( NAIST ) pada tahun 2005 dan 2008. Beliau juga penerima IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California. Prof. Dr. Khoirul Anwar Adalah penemu dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).

Profesor kelahiran Kediri tahun 1978 itu menemukan metode komunikasi yang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit dalam keterbatasan. Penemuan teknologi 4G berbasis OFDM diawalinya dengan “ide nyeleneh” mengurangi daya transmisi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data. Penurunan daya dilakukan hingga 5dB saja "Sistem ini mampu menurunkan energi sampai 5dB atau 100 ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan sebelumnya," katanya dan hasilnya kecepatan data yang dikirim meningkat.

Ternyata penemuan hebat anak dari almarhum Sudjianto dan Siti Patmi ini terinspirasi dari film animasi untuk anak-anak. Dragon Ball, sebuah film anime Jepang yang kerap ia tonton jadi sumber inspirasinya. "Ketika Goku (tokoh utama Dragon Ball) akan melayangkan Spirit Ball yang merupakan jurus terdahsyatnya, Goku akan menyerap semua energi makhluk hidup di alam sehingga menghasilkan energi yang luar biasa," katanya.

Konsep itu, lanjut Khoirul, diturunkan formula matematikanya untuk diterapkan pada penelitian. Jurus Spirit Ball dianalogikan sebagai turbo equalizer yang mampu mengumpulkan seluruh energi dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan distorsi data akibat interferensi gelombang. "Kini sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Awalnya hal itu dianggap tak mungkin di dunia telekomunikasi," katanya.

Lebih lanjut Khoirul mengatakan bahwa guard interval merupakan sesuatu yang tidak berguna di perangkat penerima. "Selain hanya untuk pembatas, mengirimkan power untuk sesuatu yang tidak berguna adalah sia-sia," imbuh suami dari Sri Yayu Indriyani. Metode ala jurus Dragon Ball ini bisa dibilang mampu memecahkan masalah transmisi nirkabel. Apalagi temuan ini bisa diterapkan pada hampir semua sistem telekomunikasi, termasuk GSM, CDMA, dan cocok untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah. Menurut Khoirul, dalam penerapannya metode ini mampu menjawab masalah telekomunikasi di kota besar yang punya banyak gedung pencakar langit maupun di pegunungan. "Sebab di daerah itu biasanya gelombang yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang," katanya.

Temuan lulusan Teknik Elektro ITB yang telah dipatenkan itu kini digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi Cina, Huawei Technology. Dengan digunakannya teknologi ini oleh industri, Khoirul berhak mendapatkan royalti. Dan sebagai penghargaan terhadap orang tuanya, royalti pertamanya dia berikan kepada sang ibu di Kediri. "Karena ibu yang berjuang sendirian menyekolahkan saya," katanya.

Asisten Professor di JAIST (Japan Advanced Institute of Science and Technology ) ini masih terus mengasah kemampuannya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, Khorul Anwar menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia jika telah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.

Luar biasa bukan kisah anak bangsa indonesia yang memiliki prestasi cemerlang dimata dunia, ternyata bangsa Indonesia tak hanya sebagai bangsa pengguna namun dapat menjadi bangsa penemu dan sebagai pengubah serta memberikan gebrakan baru kepada dunia . Nah, kini giliran kita sebagai pemuda bangsa, sebagai penerus bangsa untuk tidak hanya sebagai penonton namun turut andil dalam memberikan perubahan kepada dunia. Bukanlah hal yang mustahil bagi kita untuk mengikuti jejak mereka karena ada istilah mengatakan “ You can if you think you can” ( Engkau Pasti Bisa Jika Engkau Berfikir Bisa ). Jadi Ayoooo tunjukan semangatmu untuk memberikan perubahan kepada dunia.

sumber; google

VIDEO WISATA

under construction

FASILITAS

under construction

KERAJINAN

under construction

Tuesday 3 September 2013

ADAT DAN TRADISI DI KULON PROGO

LABUHAN PURA PAKUALAMAN




Hajat Dalem Labuhan Kadipaten Pakualaman
Kadipaten Pakualaman akan menyelenggarakan upacara adat Hajad Dalem Labuhan Kadipaten Pakualaman. Inti dari upacara adat ini adalah memanjatkan doa dan harapan bersama agar loro-loroning atunggal Keraton dan Puro Pakualamn serta masyarakat Daerah Istmewa Yogyakarta mendapatkan karunia, ketentraman dan berkah menuju segalanya yang lebih baik dari Tuhan Yang Maha Esa. Upacara ini adalah bentuk pelaksanaan ritual rutin tahunan budaya leluhur yang selalu dilaksanakan bertepatan dengan 10 Muharram atau 10 Sura menurut penanggalan Jawa. Upacara Adat Labuhan/Hajad Dalem Labuhan Kadipaten Pakualaman dilaksanakan di Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Sabtu, 24 November 2012 mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai.
Puro Pakualaman akan melabuh atau melarung beberapa uborampe sesaji seperti hasil bumi, kain kebesaran pangeran, serta kelengkapan lainnya seperti yang selama ini sudah menjadi tradisi. Labuhan ini merupakan wujud rasa syukur dari keluarga besar Puro Pakualaman kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki, kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan yang diterimanya, serta doa bagi para leluhur.
Upacara labuhan itu dimulai dengan upacara kecil di Pesanggrahan Puro Pakualaman di Desa Glagah, Temon, Kulon Progo (arah menuju Pantai Glagah dari jalan raya Wates – Purworejo). Uborampe yang akan dilabuh tersaji atas tiga gunungan, yaitu yang berupa hasil bumi yang terdiri atas aneka macam buah dan umbi-umbian, gunungan berupa padi, serta gunungan yang disebut pengagem (pakaian) yang terdiri atas kain dan selendang. Sesudah memanjatkan doa yang diikuti seluruh peserta labuhan yang terdiri dari keluarga keraton Puro Pakualaman, juru kunci Puro Pakualam, Prajurit Lombok Abang dan Prajurit Pangkir serta masyarakat umum ketiga gunungan dan seluruh peserta akan berangkat berarak-arak menuju Pantai Glagah yang berjarak sekitar 2 km dari pesanggrahan Puro Pakualaman.
Acara puncaknya warga masyarakat yang mengikuti bisa mendapatkan/ngalap berkah gunungan yang dibuang ke laut. Terdapat keyakinan jika mendapatkan beberapa bagian sesaji/uborampe yang sudah didoakan dalam labuhan maka akan mendapatkan berkah kebaikan dalam kehidupan. Esensi utama dari labuhan ini adalah harapan agar masyarakat selalu menjaga tradisi budaya dan selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ata segala pemberiann-Nya.


REBO PUNGKASAN KEMBUL DHAHAR SEWU DULUR


Tradisi Kembul Sewu Dulu Saparan Rebo Pungkasan Bendung Kayangan merupakan tradisi turun-temurun yang dilaksanakan di Bendung Kayangan di Dusun Turus, Desa Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo. Bendungan ini menampung air dari Sungai Ngiwa dan Sungai Gunturan. Bendung ini menjadi pertemuan kedua sungai yang berhulu di Gua Kiskendo dan daerah Purworejo. Bendungan in bernama Kayangan karena salah satu sisi hulunya berupa dinding tegak lurus pada Bukit atau Gunung Kayangan. Upacara ini dilaksanakan untuk mengenang dan menghargai jasa Mbah Bei Kayangan setiap hari Rabu terakhir (pungkasan) di bulan Sapar bersamaan dengan tradisi merti Bendung Kayangan yang lebih dikenal dengan nama Tradisi Kembul Sewu Dulur Saparan Rebo Pungkasan Bendung Kayangan.
Konon Mbah Bei Kayangan adalah seorang abdi dalem atau pengikut Prabu Brawijaya yang lari bersama dua pengikutnya, Kyai Diro dan Kyai Somaitra. Mereka melarikan diri dari Majapahit sampai ke wilayah yang sekarang masuk Desa Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo. Oleh warga setempat Mbah Bei juga dianggap sebagai cikal bakal Dusun Kayangan. Dalam pelariannya ini Mbah Bei beristirahat sekaligus bertapa di pertemuan Sungai Ngiwa dan Sungai Gunturan. Dalam pertapaannya Mbah Bei Kayangan mendapat wangsit agar membuka lahan sebagai pemukiman, area persawahan dan ladang di daerah itu. Mbah Bei juga  mendapat inisiatif untuk membangun bendungan secara manual khususnya untuk memenuhi kebutuhan pasokan air selama musim kemarau yang akhirnya membawa manfaat besar bagi kesuburan tanah di sekitar bendungan yang dibuatnya. Pembuatan bendungan ini juga membawa kemakmuran bagi banyak orang yang tinggal di sekitar Bendungan Kayangan, khusunya pertanian.
Pada awalnya upacara ini dilakukan secara sederhana berupa kenduri di rumah Kepala Dusun namun berkat dukungan dari berbagai pihak baik itu budayawan, seniman dan masyarakat upacara tradisi ini bisa dilaksanakan dengan skala lebih besar dan lebih meriah. Muncul gagasan merti bendungan yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan upacara untuk ikut memeriahkan dan lebih menyatukan masyarakat dan memberi rasa kebersamaan bagi banyak dusun yang mendapatkan manfaat dari Bendung Kayangan. Acara merti bendungan ini dilaksanakan dengan setidaknya melibatkan 12 dusun di sekitar Bendung Kayangan di antaranya adalah Dusun Gunturan, Njetis, Ngrancah, Kepek, Turusan, Tileng, Banaran, Kalingiwo, Krikil, dan lain-lain.
Tidak ada informasi yang jelas mengenai tahun pembuatan Bendung Kayangan namun bendungan ini jelas punya kontibusi yang sanagat vital untuk pertanian di Kulon Progo bahkan sebelum Bendungan Kaliwabawang dibuat. Bendungan tradisional ini pernah diperbaiki dan dibangun secara permanen oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1905. Kabarnya Bendung Kayangan ini bisa mengairi 350 hektar sawah dengan panenan 2 kali padi dan 1 kali palawija. Sekalipun bendungan ini masih berdiri tetapi bisa berfungsi lagi secara maksimal karena kerusakan pintu air dan pendangkalan.
Upacara tradisi Kembul Sewu Dulur Saparan Rebo Pungkasan Bendung Kayangan ini biasanya dimulai dengan kirab kelompok  kesenian, pembawa sesaji dan kenduri, tamu undangan, dan masyarakat umum.
Para peserta kirab secara bersama menuju ke lokasi bendungan dan berkumpul di pinggir sungai, kemudian kelompok-kelompok kesenian melakukan pentas seni di hadapan para tamu dan masyarakat umum.
Kesenian tradisional yang dipentaskan di kompleks bendungan ini umumnya adalah kuda lumping atau jatilan. Sesudah berpentas babak pertama mereka akan memandikan kuda-kuda lumpingnya ke sungai/bendungan tersebut (Ngguyang Jaran). Ritual memandikan kuda lumping ini menggambarkan aktivitas Mbah Bei Kayangan yang berpofesi sebagai pawang kuda Prabu Brawijaya. Selain itu, ritual juga diyakini akan mendatangkan pelarisan bagi kelompok kuda lumping, diyakini bahwa jika kuda-kuda lumping mereka dimandikan di bendungan tersebut maka grup atau kelompok kuda lumping mereka akan mendapatkan banyak tanggapan, laku atau laris. Kepercayaan ini sudah ada sejak zaman Mbah Bei Kayangan masih hidup. Usai memandikan kuda-kuda lumping tersebut mereka akan berpentas lagi.
Setelah ritual memandikan kuda lumping acara dilanjutkan dengan kenduri Saparan. Berbagai menu sesaji dan makanan tradisional yang dibawa masyarakat dan sudah tertata rapi di pinggir bendungan dibagikan pada seluruh pengunjung setelah didoakan oleh pemangku adat. Di samping menunjukkan kebersamaan, Kembul Sewu Dulur (Makan Bersama Seribu Saudara) juga sebagai simbol dari rasa syukur warga kepada Tuhan yang telah memberikan kemakmuran.
Keunikan dari upacara ini adalah menyajikan hidangan khas rakyat seperti nasi liwet, ingkung ayam, dan sayur gudangan, juga tersedia dua menu yang tidak bakal dijumpai di hari-hari biasa yakni bothok lele dan panggang mas (telur ceplok tanpa garam). Bothok Lele dan Panggang Emas adalah hidangan wajib dalam kenduri Saparan ini. Dua jenis lauk tersebut tidak dibumbui dengan gula maupun garam sehingga terasa tawar. Kedua hidangan itu adalah menu favorit Mbah Bei Kayangan semasa hidupnya. Warga khusus memasak dua hidangan itu hanya untuk acara spesial saja.





Monday 2 September 2013

WISATA MINAT KHUSUS KULON PROGO


Rafting dan Kayaking


Sungai Progo sebelah atas bagi penggemar olahraga minat khusus terutama rafting dan kayaking merupakan spot yg potensial dan menantang untuk dicoba. Banyaknya jeram dengan berbagai variasi tingkat kesulitan menjadikan Sungai progo atas sebagai spot yg wajib diarungi oleh penghoby. dengan panjang pengarungan sekitar 12 km bisa ditempuh kurang lebih 2,5 jam perjalanan. Indahnya pemandangan di kiri dan kanan sungai serta ada air terjun yang masih alami menjadikan pengarungan lebih berkesan.